Taman Terakhir
Sekarang ku tahu kenapa codot keluar di malam hari. Mungkin
karena codot tahu bahwa makhluk berkaki 4 - 2 untuk berjalan - 2 lagi untuk
memegang apa saja, jarang sekali dilihat dan itu berarti tidak ada pengganggu
jadi codot memutuskan untuk mencari buah segar di malam hari. Tentu itu bukan
penjelasan ilmiah kau boleh saja bergumam dalam hati tuk sekedar berbicara
kotor tentang penjelasanku tadi.
Suatu hari codot coklat sedang ingin memakan buah
yang berwarna hijau dan oranye dalamnya. Itu bukan hal yang mudah untuk si
codot bukan karena tidak sedang musimnya. Bagaimana kau bisa mencari pepohonan
jika benda benda keras yang menguasai seluruh isi bumi pikir si codot. Sambil
terbang mengelilingi entah benda apa - menjulang tinggi - dan sedikit matahari
kecil mengelilinginya. Dia ingat perkataan temannya yang usianya lebih tua
bahwa si tua mendaku bahwa usia mudanya sangatlah menyenangkan. Si tua
bercerita menerus hingga mulutnya berbusa mengenai masa mudanya yang dengan
mudah mencari makanan. Ya sialnya mungkin akan tertangkap oleh karet yang tak
mirip karet buatan makhluk sialan, itupun jarang ditemui karena karet yang tak
mirip karet itu terlihat jelas oleh mata codot yang didesain sebegitu
bergunannya.
Penciptaku memang luar biasa, kupikir bahwa makhluk
besar itu cukup dungu juga. Mungkin ada yang mau menambahkan umpatan lain? Ya
aku sempat membenci perbincanganku bersama si codot tua tapi untuk saat ini aku
ingin sekali muda bersamannya menikmati setiap gigitan makanan dan terbang
tanpa harus bertemu benda-benda tinggi yang menutupi penglihatannya.
Malam itu sama seperti malam kemarin dan itu akan
terulang lagi sampai codot-codot menjelma menjadi mutan dan menguasai isi bumi.
Si codot muda terbang mengelilingi tanah lapang maksudku satu-satunya taman
yang berada di area itu. Seperti layaknya codot pada umumnya, dia menuju ke
satu-satunya pohon yang berada di taman tersebut. Dia berharap keajaiban datang
dari pohon tinggi yang satu-satunya tumbuh menjulang di area itu yang memiliki
daun yang menyerupai rerumputan menghasilkan buah hijau yang besar dan segar. Padahal
codot paham pohon itu sudah tidak bisa berbuah lagi kadang ke-putus asa-an
membuat seseorang menjadi naif.
Tak ada buah dan codot tau itu. Dia harus menahan
lapar untuk ke-sekian kali-nya dan sayangnya malaikat masih sayang terhadap si
codot muda, dia membiarkan dulu codot tersiksa di bumi. Malam itu codot sedang
senggang dan tidak ingin melakukan apa-apa. Dia mencoba mengamati apa yang
dilakukan oleh makhluk sialan yang tengah sibuk di lahan kosong tersebut
padahal codot tahu betul bahwa makhluk-makhluk menjijikan itu selalu
berhibernasi di malam hari. Codot muda cukup heran dengan yang dilakukan
makhluk-makhluk tersebut. Dengan menggunakan benda-benda besar yang menyerupai
gajah dan bisa berjalan menghancurkan tanah kosong beserta suara yang amat
berisik menyertainya dan kabar buruk-nya tanah tersebut satu-satunya tanah
dimana codot muda menemukan sedikit makanan yang bisa dimasukan ke rongga
mulut-nya walaupun tak enak.
Yah, codot mulai menyadari dirinya, makhluk yang
pintarlah yang bisa menguasai bumi ini beserta doa yang pertama kali di ucapkan
oleh si codot muda yaitu teruntuk generasi codot berikutnya supaya menjadi
mutan, mutan mawut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar